Pekanbaru - SuaraDemokrasiRiau.co.-- Ketua SPSI F SP BPU Kota Pekanbaru Samuel Tompul bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menyoroti lansung dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurutnya, kami selaku SPSI F SP BPU PC (Serikat Buruh Pekerjaan Umum dan Bangunan) kota Pekanbaru sangat menyayangkan adanya pembakaran lahan dengan maksut dan tujuan apapun.
"Apa lagi suasana musim kemarau saat ini, agar jangan ada lagi asap yang tebal menutupi kota Pekanbaru pada hahirnya nanti dapat membawa penyakit ISPA.
Ketua SPSI F SP BPU PC Pekanbaru
Dan salah seorang rekan BNPB terucap kalimat, Puji Tuhan, Alhamdulillah ya pak kalian dijaga Tuhan dengan keiklasan untuk memberi kenyamanan warga agar terindar dari asap dan kebakaran. Tuturnya kepada Samuel Tompul.
" Lanjut Samuel", Harus ada kemauan keras dari pejabat daerah untuk turun ke masyarakat.
Hal itu disampaikan Samuel kepada SuaraDemokresiRiau.com saat wawancara dalam penanganan karhutla, yang tergaabung dalam unsur dari TNI-Polri yang tergabung di dalam Satuan Tugas (Satgas) Karhutla kota Pekanbaru.
"Ia meminta kepala daerah lebih rajin turun ke daerah-daerah rawan karhutla untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi agar masyarakat meninggalkan kebiasaan membuka lahan dengan membakar hutan. Sebabnya, pencegahan dan pemadaman karhutla menjadi sebuah keniscayaan apabila tidak ada kemauan kepala daerah untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat meninggalkan kebiasaan membakar lahan.
Samuel berharap bencana kabut asap akibat karhutla pada 2015 yang lalu tidak terulang lagi tahun ini karena menimbulkan kerugian tidak sedikit, dan asap sampai terkirim ke negara tetangga.
"Kalau lahan gambut sudah terbakar, pemadaman sangat sulit. Bukan karena kita tidak mampu, tapi sangat sulit untuk memadamkannya api di dalam tanah gambut", tutupnya.
(Red/tim)**