Pekanbaru- SuaraDemokrasiRiau.com-- Puluhan Orang tua murid menolak rencana pembangunan lahan sekolah di jadikan pasar. Pasalnya, bakal ruangan sekolah sudah pasti nantinya tidak memadai lagi, dengan nominal banyaknya jumlah siswa yang cukup besar.
Berdasarkan informasi, ada rencana pembangunan perluwasan pasar yang bakal memakai lahan sekolah, di Jalan jendral Ahmad Yani Kelurahan. Padang Bulan Kecamatan. Senapelan Kota Pekanbaru. Rabu (10/19)
"Kami jelas keberatan dengan kebijakan itu. Jelas salahsatu wali murit yang enggan di sebut namanya, di lokasi tersebut.
Menurut dia, nanti anak kami sekolah sudah pasti kekurangan ruang lokalnya, yang seharusnya di tambah malah di kurangkan" ujarnya.
"Apalagi, sekolah tersebut dahulunya lahanya lahan yang di hibahkan warga untuk pembangunan sekolah. Dengan kata lain, "seharusnya pemerintah yang memfasilitasi kebutuhan sekolah. Mulai dari gedung atau fasilitas pendukung lainnya. Kalau memang ada rencana pembangunan, pasar bukan lahan sekolah yang di korbankan, " ujarnya tegas.
"Apalagi, sekolah tersebut dahulunya lahanya lahan yang di hibahkan warga untuk pembangunan sekolah. Dengan kata lain, "seharusnya pemerintah yang memfasilitasi kebutuhan sekolah. Mulai dari gedung atau fasilitas pendukung lainnya. Kalau memang ada rencana pembangunan, pasar bukan lahan sekolah yang di korbankan, " ujarnya tegas.
Lebih lanjut dikatakan, Jangan Korbankan Pendidikan jadi Pasar. Rencana Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru akan memerger sekolah di lingkungan Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2019/2020.
Salah satu kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru yang akan menyatukan atau Memerger SDN10, SDN156 menggabungkan menjadi SDN1 Pekanbaru sehingga jumlah peserta didik diperkirakan 700 orang dengan ruang kelas yang ada sebanyak 12 Kelas, sementara bangunan SDN156 yang akan di merger akan dialih fungsikan menjadi bangunan pasar sehingga hal ini membuat gejolak di wali murid SD yang menentang untuk tidak setuju dengan keputusan pemerintah. Ujar Ketua Aliansi Komite SYAFRIZAL ALIDIN, M. A.
"Berdasarkan hasil musyawarah komite sekolah dan orang tua wali murit serta di dukung 700 murid, "Dalam hal ini para wali murid yang diwakili oleh Ketua komite untuk membatalkan pelaksanaan merger tersebut.
Jika hal ini masih tetap dilakukan maka wali murid sekomplek siap untuk menggeruduk dinas walikota nantinya," ujar amarah warga.
(Red/anto)**
Salah satu kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru yang akan menyatukan atau Memerger SDN10, SDN156 menggabungkan menjadi SDN1 Pekanbaru sehingga jumlah peserta didik diperkirakan 700 orang dengan ruang kelas yang ada sebanyak 12 Kelas, sementara bangunan SDN156 yang akan di merger akan dialih fungsikan menjadi bangunan pasar sehingga hal ini membuat gejolak di wali murid SD yang menentang untuk tidak setuju dengan keputusan pemerintah. Ujar Ketua Aliansi Komite SYAFRIZAL ALIDIN, M. A.
"Berdasarkan hasil musyawarah komite sekolah dan orang tua wali murit serta di dukung 700 murid, "Dalam hal ini para wali murid yang diwakili oleh Ketua komite untuk membatalkan pelaksanaan merger tersebut.
Jika hal ini masih tetap dilakukan maka wali murid sekomplek siap untuk menggeruduk dinas walikota nantinya," ujar amarah warga.
(Red/anto)**