Pekanbaru - SuaraDemokrasiRiau.com- Insiden demi inside yang kerap terjadi di ruang lingkup sekolah SD dan SMP di kota Pekanbaru menambah daftar panjang yang sangat memilukan. (8/2/19)
Mulai di duga, dari pungutan liar disekolah berupa uang LKS, uang simpanan yang notabent nya tidak dikembalikan, uang pembelian horden , percobaan pemerkosaan, korban tertimpa tembok sekolah dan lain-lain, tegas Rahmad HT sekjen DPP Tunas Bangsa, ke awak media.
Diruang kerjanya yang berada di jalan Sepat NO 18 kota Pekanbaru Rahmad berkisah .
"DPP LSM Tunas Bangsa tersebut, yang bergerak khusus dalam bidang pendidikan, selama ini sangat ter enyuh melihat folemik yang terjadi di SD dan SMP kota Pekanbaru . Dari temuan dilapanggan kita melihat dan menemukan daftar panjang kinerja kepala sekolah selama ini .
"Terkait insiden yang terjadi di SD 121 kota Pekanabru yang berada di jalan Cut Nyak Dien yang berdekatan dengan kantor walikota Pekanbaru .
Menurut DPP-LSM Tunas Bangsa". Alasan kepala sekolah sangat tidak masuk akal, dimana kepala sekolah diduga berkilah baru 1 tahun menjabat kepala sekolah dan bukan di zaman nya pengerjaan tembok sekolah yang rubuh itu sebutnya".
"Menurut DPP-LSM lagi". Menjadi pemimpin di SD 121 bukan hanya membenahi sisitim dan mekanisme pendidikan dan pintar mengelola dana BOS saja namun, kepala sekolah harus mampu melihat dan bertanggung jawab sekeliling sekolah, baik proses belajar mengajar maupun melihat keadaan sekeliling lingkungan sekolah sesuai dengan program Adiwiyata selama ini .
"Tak lepas dari itu". M Jamal, selaku kepala disdik kota Pekanbaru menyatakan dihadapan media, rubuhnya pagar di SD 121 bukan pengerjaan pemerintah, namun itu dikerjakan dulu oleh ketua komite sekolah dan pihak sekolah .
Bahkan kadisdik menghimbau kepada semua elemen baik masyarakat, LSM dan media agar melihat insiden rubuh nya tembok pagar SD 121 sebagai musibah alam yang sifatnya non tehnis pendidikan, tutupnya"
Rahmad DPP-LSM tersebut berharap, kepada Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT segera meng evaluasi kinerja kepala sekolah, kabid SMP / SD, kasi, dan pengawas sekolah, yang selama ini kurang maksimal dalan menjalankan fungsi dan tugasnya masing - masing, harapanya"
Lanjutnya lagi", Kita berharap Sekolah adalah tempat anak bangsa menimbah ilmu pengetahuan, mendapatkan kewajaran dari pihak sekolah. bagi kepala sekolah agar dapat di tegaskan jangan hanya bijak di sinyalir, mengelola dana BOS, komite, uang buku, uang bulan dan lain-lainya yang berujung melakukan " PUNGLI " disekolah", yang diluar ketentuan kemendiknas dan dinas pendidikan ketentuanya, "tetapi berilah juga kenyamana, kemudahan, ketentraman, dan kreatif terbaik kepala sekolah dan guru dalam mendidik serta program segala-hal yang ada di sekolah", karena murud-murid sekolah tersebut, calon-calon generasi Bangsa, yang bakal berjuang dan mempertahankan bangsa ini Indonesia nantinya", tegas Rahmad .(st)
(Red-SDR.com/ kutip: borgolnews.com)**