Popular Posts

IBX5B323AD6A28CA

20 Februari 2019

Drs.Elwahyudi Panggabean,M.H : Agar Wartawan Lebih Berani"

                        PJC. Derektur Utama

Pekanbaru. SuaraDemokrasiRiau.com-Kamis (21/2/19) KREDIBILITAS Seorang Wartawan, lahir dari prosesi kinerja jurnalistiknya.

Berita yang ditulis wartawan, merupakan produk final karya jurnalistik. Juga menjadi tolok ukur bagi publik menguji kompetensi seorang Jurnalis.

Dengan demikian, kepiawaian menulis berita, menjadi skill strategis yang mesti: dikuasai seorang wartawan. Secara paripurna.

Tetapi, menulis berita demi sebuah kebenaran, membutuhkan keberanian. Tugas wartawan sesungguhnya, yah memperjuangkan kebenaran.

Semua lingkup tugas jurnalisme hanyalah tentang perburuan informasi. Informasi itu kemudian, terpecah menjadi: informasi hiburan, pendidikan, hukum, politik dsb.

Bagi wartawan sejati, memburu berita yang menyangkut penindasan serta perampasan hak hidup orang banyak adalah sebuah seni tak ternilai.

Terlebih lagi, jika berita yang ditulisnya, banyak ditanggapi orang,  sehingga pengaruhnya, langsung terasa.

Meski semua itu tidak mudah, paling tidak berikut ini di antara tips yang harus diketahui seorang Jurnalis:

1. Jernihkan Pikiran.
Suasana pikiran, sangat memengaruhi proses kinerja jurnalis sampai kepada isi tulisan/ berita yang kita tulis.

Wartawan sebagai pemburu berita yang akan disajikannya kepada publik, harus benar-benar steril dari niat buruk.

Jalanilah pekerjaan jurnalisme ini, dengan hati yang bersih. Semata-mata demi kepentingan masyarakat, untuk mengungkap kebenaran.

Jika pikiran kita, terdistorsi untuk kepentingan materi, kita akan kehilangan kekuatan, uang juga tidak akan kita dapatkan. Sebab, rezeki semata-mata atas kendali Tuhan.

2. Lengkapi Data & Faktanya.
Menulis berita dengan data dan fakta yang lengkap berikut kewajiban konfirmasinya, akan memberi kita keleuasaan.

Melengkapi fakta, data dan memenuhi perimbangan dari konfirmasi, memang butuh keberanian. Khususnya, meminta konfirmasi dari pihak-pihak terkait.

Taati Kode Etik Jurnalistik. Jika semua aturan dalam kode etik kita jalankan, tidak ada yang bisa menyalahkan kita.

Untuk itu, niat kita harus didasari keikhlasan. Bekerja tanpa kepentingan, kita akan beroleh kekuatan dari Tuhan.

Di sini berlaku teori Iklan Pelumas: "Mesin yang bersih, melahirkan tenaga yang kuat"
Jangan takut, miskin. Rezeki kita sudah diatur dari Langit.

3.Pelajari Sturuktur Penulisan

Berita yang kita tulis mesti memenuhi standar jurnalisme. Mulai dari judul, lead, tubuh sampai ke ekor berita.

Strukturnya harus tertata dengan baik. Judul berita mesti singkat, jelas dan mudah dimengerti.

Gunakan kalimat pendek. Kutipan langsung mesti singkat. Jika terlalu panjang membuat jenuh pembaca. Hindari pengulangan kata, yang tidak perlu.

4. Gunakan Bahasa Pers
Bahasa Pers itu, memiliki ciri: singkat, padat, hemat, lugas dan sederhana. Bahasa pers itu objektif, tidak memakai opini si Wartawan.

Itu artinya, berita yang ditulis, bisa terhindar dari penggunaan kata-kata kasar dan menghujat, yang dikawatirkan terjebak pidana.

Berita yang ditulis mesti menaati Kaedah Tata Bahasa Indonesia serta taat kepada tata aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Dengan demikian, berita tersebut, informatif & santun. Sehingga, pesan yang disampaikan lebih mudah diterima pembaca.***

     * (Red-SDR.com)*