06 Desember 2018
Home »
» Terkait jalan rusak: kendaraan 'Over Tonase" Resahkan Warga"
Terkait jalan rusak: kendaraan 'Over Tonase" Resahkan Warga"
By suarademokrasiriau Desember 06, 2018
Pekanbaru SuaraDemokrasiRiau.com- Belakangan ini, beberapa warga sangat mengeluhkan maraknya mobil bermuatan lebih atau sering disebut Over Tonase yang melintas di Jalan. Payung sekaki RW:01, kelurahan Labuh baru barat (LBB). Kecamatan Payung sekaki kota Pekanbaru. Dimana, mobil over to ase ini diduga menjadi faktor utama penyumbang terbesar penyebab Kerusakan jalan di wilayah setempat.
Dengan melintasnya mobil-mobil ini justru sangat meresahkan beberapa warga. Hal ini dikarenakan jalan yang dilintasi mobil-mobil itu adalah jalur yang setiap hari nya mereka lalui untuk melakukan aktifitas. Dan sekarang jalan itu menjadi rusak parah, warga kesulitan melintasi jalan tersebut. Diduga mobil tersebut bermuatan hingga melampaui batas kapasitas tonase jalan.
Mobil yang melintas itu sering kali terlihat melintas pada malam hari yang menurut warga hal itu sengaja di lakukan agar tidak di ketahui oleh warga sekitar. Mereka juga mengatakan mobil yang diduga Over Tonase itu mengangkut minyak curah dan pergudanga sneck pengangkut minuman kaleng, air mineral lainya. Bahkan ada juga Truck Tronton yang membawa sak semen hingga Puluhan ton, serta mobil-mobil kontener pengangkut alat-alat berat.
Dengan hal itu masyarakat meminta pihak terkait untuk menemui perusahaan yang ada di wilayah pemukiman warga tersebut, untuk memberikan himbauan sekaligus teguran dan memberikan keterangan mengenai batas tonase sesuai dengan perda yang berlaku di kota Pekanbaru.
"Kami harap Dinas Perhubungan mau menemui pihak perusaan agar memberitahukan Perda yang berlaku di pekanbaru mengenai batas maximal Tonase muatan." Ucap ujeng.
Selain itu masarakat juga menilai kepengawasan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan pemerintah setempat, serta tokoh masyarakat setempat terkesan menutup mata atas marak keresahan warga itu, mengingat sebelum nya adanya pegawai di kantor kecamatan yang terjun kesungai (an: Talip) lantaran mencari jalan artenatif menghindari jalan yang rusak parah tersebut, dengan ketidak mampuanya tokoh masyarakat menegur pengusaha yang mempergunakan mobil tonase lebih di pemukiman warga tersebut". Namun sayang nya mobil itu justru malah di biarkan melanjutkan atifitas pengusaha hari kehari", sedangkan muatan mobil tersebut diduga mencapai puluhan dan ratusan Ton.
Seperti apa yang di katakan oleh Warga kelurahan Labuh baru barat kecamatan Payung sekaki tersebut", dia mengatakan bahwa mobil mobil itu dapat di pastika bermuatan lebih mengingat batas tonase jalan di permukiman warga hanya maximal jalan artenatif warga itu pun terhitung beserta Kendaraan nya.
"Ini kan jalan Artenatif warga bukan jalan protokol ada batas maximal nya, kalo udah mobil Fuso besar itu ya pasti muatan nya lebih apa lagi itu muat sak semen, minyak curah, dan air minuman seperti teh gelas dan minuman kaleng milik pergudangan sneck." Keluhan warga.
Minim nya kepengawasan dinas perhubungan terhadap kendara bermuatan lebih diduga menjadi salah satu pensuplai terbesar pada kerusakan jalan, Sementara Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) provinsi riau dan kota pekanbaru. Sudah bersusah payah membangun infrastruktur Jalan di di wilayah tersebut.
Adapaun harapan warga kepada Dinas dinas terkait agar dapat melakukan tidakan tegas terhadap kendara bermuatan lebih dan melakukan kontrol di beberapa wilayah Khusnya Kecamatan Payung sekaki. Dan kota pekanbaru sekaligus melakukan pengawasan terhadap kendaraan yang bermuatan lebih sesuai dengan batas muatan kendaraan.
(Red-SDR/anto koto)