Pekanbaru. SuaraDemokrasiRiau.com-- Ketua DPC IWAPI kota pekanbaru Hj.Maryenik Yanda,SH menyampaikan kekagumanya apesiasinya terhadap kelurahan Larah baru barat, yang telah menaja peringatan hari IBU ke 90 di halaman kantor lurah LBB, kecamatan Payung sekaki kota Pekanbaru. Minggu (23/12/18).
Hj.Maryenik Yanda,SH". Dengan adanya kegiatan seperti ini' kami di undang selaku dewan juri untuk bebaur dan memberi penilaian dalam mengadakan lomba sekalian penyemangaat Ibu-Ibu PKK di kelurahan LBB, juga pembagian piala untuk pemenang, dan juga hadiahnya", seperti dopras dan banyak hadiah lainya".
Lanjut Hj.Maryenik Yanda, kami beri nilai Aplus kepada Lurah labuh baru barat bapak Agus Sutiartono, yang telah melakukan, memeriahkan dalam memperingati hari Ibu ke 90, di kelurahanya ini'.
"Dan harapan saya untuk kedepanya jangan cuma sekali ini saja, lakukanlah setiap tahunya", dan marilah kita bersama bangun kesejatran untuk kaum Ibu-Ibu kususnya di kelurahan Labuh baru barat ini, agar dapat menjadi contoh nantinya dengan kelurahan-kelurahan lainya.
"Karena kegiatan peperti ini salah satu termasuk kegiatan yang mendekatkan kita kepada masyarakat, dan agar kita nantinya bisa tahu sebenarnya masyarakat kita itu butuh apa? "Dengan kedekatan seperti ini setidaknya masyarakat bisa sampaikan apa keluhan mereka di lingkungaan mereka, seperti contoh", jalan lingkunganya belum di aspal, butuh semenisasi, butuh drenase, dan kusus Ibu-Ibu seperti untuk posyandu, keterampilan PKK, bina usaha, dan lain-lainya, "dengan kegiatan seperti ini saya anggap Positif sekali", yang lansung bersentuhan dengan masyarakat tentunya, kususnya kelurahan labuh baru barat, kecamatan Payung sekaki ini', tegasnya"
Terkait perlombaan ibu-ibu di acara tersebut, Hj.Maryenik Yanda,SH", menyampaikan, dalam perlombaan yang ditaja ada 3 perlombaan- yaitu membuat nasi kuning, merangkai bunga, dan merias wajah' kami selaku dari DPC IWAPI kota Pekanbaru sekaligus dewan juri, semua perlombaan tersebut punya potensi", bikin nasi kuning itu termasuk salah satu tradisi melayu dan kreasi ibu-ibu kelurahan LBB sudah dalam kategori hebat.
Lanjutnya lagi". Dan dalam penilaian kami ada 3 aitem pula yang pertama Rasa, Kebersihan, dan Kreatif", ada salah satu kami kreatif yang bagus, tetapi dengan rasa kurang masuk, sehingga mendapatkan nilai kurang, semua itu sudah maksimal kami lakukan, dan betul-betul yang kami nilai, dan sangat terbuka diantara kami selaku juri-juri menyampaikannya".
"Dengan penilaian kami, kami ada 3 juri yaitu saya sendiri di bagian Rasa, dan ibu Susi untuk Kebersihannta, dan untuk ibu Susi yang satunya lagi untuk Kreatif, nanti penilaian itu kami satukan dan hasilnya itulah yang mendapatkan juara.
Untuk juara pembuat nasi kuning, juara 1, dengan jumlah nilai 280 jatuh pada RW 4' dan untuk juara 2 dengan jumlah nilai 270 jatuh pada RW 6' juara 3 dengan jumlah nilai 265 jatuh pada RW 10'. Sedangkan untuk merangkai bunga, untuk juara 1 dengan nilai 275 jatuh pada RW 6' juara 2 dengan jumlah nilai 250 jatuh pada RW 9' juara 3 dengan jumlah nilai 240 jatu pada RW 1'. Dan untuk lomba tata rias wajah juara 1 dengan jumlah nilai 275 jatuh pada RW 9' juara 2 dengan jumlah nilai 270 jatuh pada RW 5', dan juara 3 dengan jumlah nilai 265 jatuh pada RW 4.
"Begitu juga dengan perlombaan merangkai bunga kami selaku juri menyampaikan wadah yang di bawah, spon untuk penusuk itu tidak boleh kelihatan lagi di dalam penilaian, jadi kesanya tidak seperti bunga yang ada di taman karena kelihatan wadahnya, mestinya kita harus tutup denga kesan daun-daunan atau rumput biar lebih kelihatan indahnya". Tegad ibu Yanda.
"Dengan apa yang saya sampaikan ibu-ibu menjadi paham, dan juga diambil pelajaranya, untuk itu ibu-ibu kedepanya dapat lebih baik lagi meriasnya", maka dari itu untuk yang mendapat juara kelompok yang benar-benar sudah di rasa berkualitas dalam penilaian kami selaku juri, dan wajib dia mendapatkan juara", tutup Hj.Maryenik Yanda,SH' kepada SuaraDemokrasiRiau.com saat di wawancara".
(Rilis: Anto koto)**