21 Mei 2018
Home »
» Samsahid,Sos: Safari Ramadhan Bisa Jadi Momentum Menyapa Masyarakat"
Samsahid,Sos: Safari Ramadhan Bisa Jadi Momentum Menyapa Masyarakat"
By suarademokrasiriau Mei 21, 2018
Pekanbaru SuaraDemokrasiRiau- Senin (21/5/18). Bulan Ramadhan merupakan bulan yang tak hanya mewajibkan kita untuk berpuasa saja. Pada bulan ini, kita semua juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah-ibadah lain, seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, sedekah, infaq, dan ibadah serta amal-amal lainnya. Itu semua dikarenakan bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT serta menjadi ajang transformasi kesadaran (ruhaniyah) agar lebih peka dan peduli pada sesama. Karena itu, bulan Ramadhan bisa menjadi ajang perbaikan bagi kita semua sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Khusus bagi pemerintah, kelurahan Labuh Baru Barat Samsahid,Sos, serta Ketua RW 06 Drs H. Nur Ali, di jalan Cahata bertepat Di Mushola AL-Ihlas RT 02 RW 06 jamaah Mushola dan warga, begitu juga pejabat publik lainnya,
Samsahid" bulan Ramadhan ini bisa menjadi jembatan untuk menyapa masyarakat sekaligus sebagai bukti kepekaan dan kedekatan pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat. Apalagi dalam pelaksanaan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan banyak yang bersifat kolektif, seperti kegiatan berbuka atau shalat tarawih, sehingga memudahkan untuk berkomunikasi secara lebih massif, efektif dan efisien tanpa harus bersusah payah mengumpulkan massa atau masyarakat.
Lanjutnya" Acara buka bersama dan dilanjutkan dengan tarawih berjamaah merupakan momentum untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Untuk itu, jalinan komunikasi yang dilakukan pemerintah kelurahan, sewajarnya menjadi lebih intensif. Agar masyarakat merasa Negara tidak absen dalam kehidupan mereka.
"Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk berkomunikasi secara lebih intensif dengan masyarakat adalah dengan melakukan safari Ramadhan seperti ini, Para pejabat pemerintahan, seperti yang telah saya lakukan beberapa waktu yang lalu di beberapa Masjid dan Mushola, sampai saai ini di malam yang ke-6, harus turun dan merasakan langusng apa yang menjadi keluhan warga. Harus tahu dengan mata kepala sendiri, bagaimana dan mengapa keluhan itu terjadi. Dengan begitu, pemerintah kelurahan jadi tahu persoalan di lapangan secara persis. Sehingga kebijakan yang akan dimabil betul-betul mengena sasaran.
Lanjut Samsahid, Safari juga dimaksudkan sebagai ajang silaturrahim. Tradisi silaturrahim ini sangat dianjurkan karena memiliki efek yang sangat konstruktif baik bagi kehidupan individu maupun sosial. Sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah, silaturrahim memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah memperpanjang usia dan memperbanyak rezeki bagi yang melakukannya. Seperti hadis Rasulullah SAW. "Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahim" (HR. Bukhari).
Silaturahim ini secara tidak langsung memperkuat persatuan dan kebersamaan baik di antara kalangan masyarakat sendiri maupun antara masyarakat dengan pemerintah. Persatuan dan kebersamaan itu akan terjalin kuat apabila masing-masing pihak merasa saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam kehidupan bermasyarakat jelas tujuan hidup kita adalah demi terciptanya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat kita tutupnya"
Drs H. Nur Ali juga menyampaikan" Yang pasti, momentum Ramdhan kali ini adalah saat yang tepat untuk kita semua melakukan safari, yakni perjalanan untuk berdialog, berkomunikasi, dan bersilaturahim dengan masyarakat yang mungkin selama ini belum bisa menyampaikan aspirasi dan harapannya pada pemerintah. Safari sebagai bentuk perjalanan jauh tidak hanya bersifat material semata, namun juga merupakan bentuk ekspedisi spiritual. Yaitu semakin kita dekat dengan masyarakat sebagai bentuk semakin dekatnya kita kepada Allah SWT. Apakah kita semua sudah merasa dekat, peka, dan peduli terhadap diri, keluarga, dan sesama? Mari kita jadikan Safari Ramadhan sebagai titik tolak untuk mengenali itu semua sebagai bagian dari ikhtiar kita untuk menjadi hamba-hamba yang bertakwa, tegas Nur Ali kepada SuaraDemokrasiRiau" (an)