Popular Posts

IBX5B323AD6A28CA

16 Mei 2018

Safari Ramadhan 1439 H, Kesempatan Kita Untuk Kembali Menjadi Orang Yang Bertqwa"


Pekanbaru SuaraDemokrasiRiau.com- Rabu (16/5/18), Lurah Fachruddin Panggabean, hadiri sapari rahmadan di bulan pertama". Marhaban Ya Ramadhan. Allah swt. kembali menyuguhkan bulan Ramadhan yang mulia kepada kita, di tahun ini 1439 H. Bulan yang penuh rahmat, keberkahan, dan pengampunan".

Bulan pertama kali diturunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad saw. Bulan di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Setan-setan dibelenggu, pintu neraka dikunci, dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya. Bulan Ramadhan adalah bulan anugrah bagi umat Islam, karena kita diberi kesempatan untuk kembali menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah swt., setelah selama sebelas bulan kita banyak melalaikan segala perintahNya dan terlena dengan kehidupan dunia.

Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadlan dengan dilandasi keimanan dan semata mengharap rihdo Allah swt. akan keluar dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ia keluar dari rahim ibunya. Pahala berbagai amal pun dilipatgandakan oleh Allah swt. hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan lebih. Bulan Ramadlan merupakan bulan sabar, dan bulan kemenangan, serta bulan pembentuk ketqwaan.

Bukan hanya itu, bulan Ramadlan merupakan bulan membaca Al Quran, bulan mengeluarkan zakat fitrah, bulan memakmurkan masjid, bulan taubat kepada Allah swt., bulan ishlah antar sesama kaum muslim, bulan silaturrahim, bulan menolong mereka yang membutuhkan, bulan menjaga lisan dan perbuatan, bulan pembaharuan dan pengokohan iman, serta bulan penyucian hati dan pikiran.

Menuju Ketaqwaan yang Sesungguhnya" Ramadhan adalah bulan pembentuk pribadi yang bertaqwa. Yaitu pribadi yang senantiasa berupaya melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah swt. dan menjauhi apa saja yang dilarang-Nya. Allah berfirman:

 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.” (QS. Al Baqarah:183)

Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa inti dari puasa bulan Ramadlan itu adalah menjadikan manusia sebagai pribadi yang  bertaqwa. Imam Al Ghazali dalam kitab Minhajul ‘Abidin, halaman 121, mengatakan, bahwa pribadi yang bertaqwa adalah pribadi yang memiliki perasaan takut yang sangat kepada Allah swt, hanya ber­bakti dan tunduk kepada-Nya, serta membersihkan hati dan perbuatan dari segala dosa. Dengan begitu ia tidak akan berani sekecil apapun melanggar aturan Allah swt.

Ketaqwaan yang tulus haruslah ditunjukkan oleh lisan, hati, dan perbuatan seseorang. Allah swt. memerintahkan kita agar mengikuti seluruh yang dibawa Rasul saw. dan mencegah diri dari seluruh larangan yang disampaikan Rasul saw. Allah swt. berfirman:

“Apa saja yang dibawa Rasul kepada kalian maka ambillah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.” (QS. Al Hasyr [59]:7)

Jadi taqwa merupakan ketaatan total kepada Allah swt. dengan cara mengikuti setiap hukum dan aturan-Nya yang diwahyukan kepada Rasulullah saw. Allah swt. berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian semua ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh nyata bagimu. Tetapi, jika kalian menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Baqarah [2] : 208 – 209).

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sebagian orang-orang Yahudi yang masuk Islam menyangka bahwa keimanan mereka tidak ternodai sekalipun mereka tetap meyakini sebagian isi Taurat. Namun, Allah swt. menjelaskan bahwa masuk kedalam iman mengharuskan beriman kepada suluruh apa yang diturunkan Allah swt. berupa Islam ini. Bila tidak, berarti ia telah mengikuti syaithan yang sebenarnya merupakan musuh yang nyata. Saat itulah turun surat Al Baqarah [2] ayat 208 dan 209 tadi. Lebih jauh beliau memaknai ayat ini dengan menyatakan ‘Allah swt. memerintahkan kepada kaum beriman dan meyakini kebenaran Rasulullah Muhammad saw. untuk mengambil seluruh ajaran Islam dan syari’atnya, melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan apa pun yang Dia larang dengan sekuat tenaga’. (Tafsirul Qur`anil ‘Azhim, I, halaman 307 – 308).

Bulan Ramadlan merupakan saat yang tepat bagi kita untuk menjadi orang-orang yang melakukan ketaatan penuh kepada Allah swt. menjadi pribadi yang bertaqwa yang menjalankan hanya hukum dan aturan-aturan-Nya saja baik dalam hal yang berkaitan dengan pribadi, masyarakat, maupun negara. tutupnya safari ramadhan"(red-SDR)