Pekanbaru SuaraDemokrasiRiau- Acara pelepasan dan perpisahan siswa siswi kelas 6 SD Negeri 148 Kota Pekanbaru, kel. Labuh baru Barat. Kec. Payung sekaki, adalah sebuah acara yang sudah menjadi rutinitas tahunan. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dibuka langsung oleh kepala sekolah Yuni Yanti,M.Pd yang juga di hadiri ketua Komite Bapak Zahar, serta tokoh masyarakat, dan seluruh guru, wali murid. Sabtu (12/5/18)
Ungkap kepala sekolah Yuni Yanti,M.Pd". Saat wawancara, beliau mengatakan bahwa acara kali ini dipadukan dengan berbagai atraksi seni hasil binaan guru-guru dengan tujuan ikut melestarikan budaya nasional agar tidak tergerus oleh majunya arus globalisasi. Beliau juga melaporkan bahwa SDN. 148, pada tahun ini meluluskan 4 lokal siswa dengan hasil Ujian Nasional, beliau mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara dan menyampaikan permohonan maaf bila dalam acara kali ini terdapat banyak kekurangan.
Berbagai kreatifitas seni dan budaya yang dipertunjukkan oleh siswa siswi Sekolah Dasar Negeri 148 kota Pekanbaru mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 begitu memukau. Berbagai kesenian daerah yang ada di Indonesia mampu dipertunjukkan dengan baik, sehingga semua siswa dan orang tua siswa yang hadir pada acara tersebut dibuat kagum atas kemampuan seni yang ditampilkan siswa.
Acara terakhir adalah pelepasan dan penyerahan kembali siswa yang telah lulus dari Sekolah Dasar Negeri 148 kepada orang tua untuk dilanjutkan pendidikannya baik di rumah, di masyarakat dan di lembaga pendidikan yang lebih tinggi yaitu, SMP, MTs ataupun pondok pesantren. Setelah siswa diserahkan kembali kepada orang tuanya dilanjutkan dengan saling bersalaman antara siswa, orang tua siswa dan guru sebagai wujud permintaan maaf dan ucapan terima kasih.
Pada saat pelepasan dan penyerahan kembali itulah saat-saat yang paling mengharukan. Alunan musik dan puisi perpisahan yang di sugukan Guru-guru dan Siswa, menambah harunya suasana hati. Perasaan gembira bercampur sedih karena perpisahan telah dapat meneteskan air mata baik siswa, orang tua dan Bapak, Ibu Guru. ungkap Ibu Yuni yanti kepada SuaraDemokrasiRiau.com" (an)