Pekanbaru SuaraDemokrasiRiau.com- Kamis, 31 Mei 2018 Keluarga Budhayana Indonesia (KBI) Provinsi Riau bekerjasama dengan Rutan Kelas IIB Sialang Bungkuk mengadakan kebaktian bagi warga binaan yang beragama Buddha untuk memperingati hari suci Waisak 2562 BE/2018 yang bertema Harmoni Dalam Kebhinekaan Untuk Bangsa.
Kegiatan yang berlangsung mulai dari pukul 10.00 WIB dipimpin oleh Pandita Hadion Wijoyo bersama 1 orang Bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia yaitu YM.Bhadraprabhava dan 2 orang Samaneri yaitu YL.Bhadraesli dan YL.Bhadrasari.
Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Al Azhar, dalam kata sambutannya sebelum meninggalkan tempat kegiatan menerangkan bahwa Rutan Sialang Bungkuk kerap melakukan kegiatan positif untuk warga binaannya, disamping permasalahan kapasitas Rutan, Karutan berpesan agar semua bisa melapangkan hati sehingga hidup bisa rukun tempat yang sempitpun terasa lapang jika dalam keluarga tidak harmonis rumah besarpun terasa sempit. Dalam kesempatan itu, Karutan Al Azhar juga mengajak kepada Majelis Keagamaan untuk berkenan mengadakan bimbingan rohani secara rutin kepada warga binaannya yang beragama Buddha di Rutan Sialang Bungkuk.
Agenda kegiatan ini dipersiapkan sejak beberapa hari sebelumnya oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Sialang Bungkuk, Eka Misdi selaku koordinator pada setiap kegiatan warga binaan.
Kebaktian Waisak dilaksanakan dengan acara ceramah oleh YM.Bhadraprabhava dilanjutkan dengan meditasi serta diakhiri dengan mengucap ikrar trisarana yakni ikrar berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha yang dimaksudkan untuk menjadi pribadi yang baik dalam pikiran, ucapan serta perbuatan.
YM.Bhadraprabava dalam siraman rohaninya menghimbau kepada para warga binaan yang beragama Buddha agar senantiasa berpikiran positif, memanfaatkan waktu luang dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif selama menjalankan pidana dan melatih kesadaran dengan melakukan meditasi secara sederhana yaitu memperhatikan aktivitas gerak pernafasan. "Keadaan Rutan Sialang Bungkuk yang tenang, asri sangat nyaman untuk latihan meditasi" terangnya. (red-Anto Koto)
